Translate

Kamis, 26 Oktober 2017

Pengertian Array dan contoh program menampilkan Array pada C++

Pengertian Array dan contoh program menampilkan Array pada C++


Array merupakan sebuah variabel yang menyimpan lebih dari 1 buah data yang memiliki tipe data yang sama. Jadi dapat dikatakan bahwa array merupakan kumpulan dari data-data tunggal yang dijadikan dalam 1 variabel array yang alamat memorinya berbeda yang selanjutnya disebut elemen-elemen array yang bisa kita akses berdasarkan indeks.
Sebagai contoh kita mempunyai 5 buah data dengan nilai 1, 2, 3, 4, dan 5 dengan tipe data integer (int). Kita bisa saja mendeklarasikan tiap datanya dalam 1 variabel, misalnya :
int A = 1;
int B =2;
int C = 3;
int D = 4;
int E=5;
Tapi deklarasi tersebut diatas menjadi tidak efektif karena terlalu banyak variabel yang digunakan. Kita dapat memanfaatkan array dalam hal ini. Kita dapat menggunakan 1 buah variabel, misalnya memasukkan semua data kedalam variabel A dengan struktur array seperti berikut.
int A[5] = {1, 2, 3, 4, 5};
Perlu diperhatikan bahwa pada bahasa C++, indeks array selalu dimulai dari 0 bukan 1.  Dalam Mendeklarasikan sebuah array, kita harus menggunakan tanda [ ] (bracket). Untuk menghitung Besarnya memory yang dibutuhkan untuk variabel A arrray diatas adalah 5 x 2 bytes ( 2 bytes merupakan ukuran untuk 1 buah data dalam bentuk integer). Jika kita ingin memanggil sebuah data pada array, misalnya kita ingin memanggil elemen ke-2, maka kita dapat memanggilnya dengan menuliskan sintaks seperti berikut :
 X = A[1]; 
Bentuk umun dari pendeklarasian sebuah array adalah sebagai berikut.
tipe_data nama_array[jumlah data];
Contoh kode program untuk menampilkan array :

#include <iostream> // header
#include <conio.h>
using namespace std;
int main()
{
// Mendeklarasikan nilai-nilai ke dalam variabel A
int A[5] = {1, 2, 3, 4, 5};
// Menampilkannya nilai yang terdapat pada elemen-elemen array
for (int i=0; i<5; i++)
{
cout<<“Nilai data pada elemen ke-“<<i ;
cout<<” = ” <<A[i]<<endl;
}
getch();
}
Jika kita jalankan kode diatas menggunakan sebuah aplikasi compiler misalkan DEV-C++, maka akan tampil pada command windows seperti tampilan berikut :


Anda dapat mendownload kode program disini. Untuk compiler DEV-C++ versi 4.9.9.2 portable bisa anda download disini.
Artikel-artikel terkait :
  1. Pengertian String dan contoh program menampilkan String pada C++.
  2. Manipulasi String dengan C++.
  3. Operator Binary (Aritmatika, Logika, Relasional, dan Bitwise).
  4. Struktur Percabangan if dan switch.
Sumber : http://hwsmartsolution.com/blog/2016/02/24/pengertian-array-dan-contoh-progam-menampilkan-array-pada-c/

Fungsi IF, ELSE dan ELSEIF dalam PHP

Fungsi IF, ELSE dan ELSEIF dalam PHP


Fungsi percabangan adalah proses pengalihan program untuk mengeksekusi blok program lainnya, berdasarkan pemeriksaan suatu kondisi/ekspresi.
Fungsi IF
Fungsi ini sangat penting peranannya untuk seluruh bahasa pemrograman, termasuk juga PHP. if  berfungsi untuk menjalankan suatu segmen fungsi berdasarkan pemeriksaan kondisi tertentu melalui operator logical. Penulisan fungsi ini memiliki 2 cara penulisan. Adapun sintaksnya sebagai berikut:
Cara 1
if ($expresi)
$statement yang dilaksanakan
Cara 2
if ($expresi)
{
$statement yang dilaksanakan
}
Cara pertama penulisannya lebih ringkas, akan tetapi memiliki kesulitan pada saat kita membaca struktur program secara keseluruhan, sedangkan cara kedua lebih mudah dimengerti pada saat kita melakukan pemeriksaan kesalah program karena terdapat blok { awan dan akhir } sebagai batasan dari fungsi if tersebut.
$expresi menunjukkan proses kondisi, dimana $expresi  tersebut harus selalu bernilai benar atau TRUE atau 1. Sehingga, di dalam fungsi ini, statement pada blok tersebut akan selalu dieksekusi. sedangkan blok $statement merupakan perintah eksekusi yang harus dikerjakan. Coba kamu perhatikan contoh di bawah ini.
  1. <?php
  2. $nilaix = 100;
  3. $nilaiy = 120;
  4. echo "cara 1: <br />";
  5. if ($nilaix < $nilaiy)
  6. echo "\$nilaix < \$nilaiy";
  7. echo "<br />";
  8. echo "Cara 2: <br />";
  9. if ($nilaix < $nilaiy)
  10. {
  11. echo "\$nilaix < \$nilaiy";
  12. }
  13. ?>
Output:
cara 1:
$nilaix < $nilaiy
Cara 2:
$nilaix < $nilaiy
Dari contoh di atas sobat nubie sudah mengerti kan penggunaan fungsi IF dan cara kedua lebih mudah dibaca.
Fungsi ELSE
Fungsi else merupakan lanjutan dari fungsi if, dimana jika kondisi benar makan statement pertama yang akan dilaksanakan, tetapi apabila kondisi salah maka statement yang ada pada blok else yang akan dilaksanakan.
Coba kamu perhatikan sintaks di bawah ini:
if ($a < $b)
{
$statement 1 yang akan dilaksanakan
}
else
{
$statement 2 yang akan dilaksanakan
}
  1. <?php
  2. $nilaix = 256;
  3. $nilaiy = 125;
  4. echo "\$nilaix = " . $nilaix;
  5. echo "<br /> \$nilaiy = " . $nilaiy;
  6. if ($nilaix < $nilaiy)
  7. {
  8. echo "<br />\$nilaix lebih kecil dari \$nilaiy";
  9. }
  10. else
  11. {
  12. echo "<br />\$nilaix lebih besar dari \$nilaiy";
  13. }
  14. ?>
Output :
$nilaix = 256
$nilaiy = 125
$nilaix lebih besar dari $nilaiy
Pada contoh di atas, pada baris 8 dilakukan proses pengujian. Jika kondisi salah maka blokelse yang akan dilaksanakan.
Fungsi ELSEIF
Dengan menggunakan else . . if kamudapat melakukan proses pengontrolan terhadap kondisi yang lain dalam satu blok if. Dengan demikian proses pengondisian dapat dilakukan lebih dari lebih 2 atau 3 kondisi. Coba kamu perhatikan penulisan di bawah.
  1. <?php
  2. $a = 9;
  3. if ($a == 8)
  4. {
  5. echo "a sama dengan 8";
  6. }
  7. elseif ($a == 9)
  8. {
  9. echo "a sama dengan 9";
  10. }
  11. else
  12. {
  13. echo "a tidak sama dengan 8 atau 9";
  14. }
Output :
a sama dengan 9
Perhatikan struktur elseif, dimana pada saat kondisi pertama ($a == 8) tidak terpenuhi, maka akan dilakukan pengujian di kondisi kedua ($b == 9) karena memenuhi kondisi maka statement kondisi kedua dilaksanakan, setelah itu jika kondisi pertama dan kedua tidak terpenuhi maka akan masuk ke blok else dan statement else – baris 15 akan dieksekusi.

Sumber : http://codingsinubie.com/2015/10/25/fungsi-if-else-dan-elseif-dalam-php/

FOR DO, WHILE DO, REPEAT UNTIL, ARRAY

FOR DO, WHILE DO, REPEAT UNTIL, ARRAY



1. FOR (pengulangan tanpa kondisi)

Pernyataan for adalah konstruksi pengulangan tanpa kondisi artinya instruksi-instruksi di dalam badan pengulangan diulangi sejumalah kali yang di spesifikasikan oleh pemogram. Dalam hal ini, jumlah pengulangan sudah diketahui sebelum konstruksi pengulangan eksekusi. Perulangan dengan pernyataan FOR digunakan untuk mengulang 
pernyataan/satu blok pernyataan berulanng kali sejumlah yang ditentukan. Jumlah pengulangan diketahui atau dapat ditentukan sebelum eksekusi. Untuk mencacah beberapa kali pengulangan diperlukan sebuah peubah (variable) pencacah (counter). Peubah ini nilainya selau bertambah 1 setiap kali pengulangan dilakukan. Jika cacah pengulangan sudah mencapai jumlah yang dispesifikasikan, maka proses pengulangan berhenti. Perulanngan denngan pernyataan FOR dapat berbentuk perulangan positif, perulangan negative, dan perulangan tersarang.

A. Perulangan positif
Adalah perulangan dengan penghitung dari kecil ke besar atau pertambahan positif. Perulangan positif dapat dibentuk dengan mengguanakan pernyataan For-To-Do, dengan bentuk umum:
For variable-kontrol:=nilai awal To nilai akhir D

Contoh: mencetak “saya rajin belajar” sebanyak 5 kali

Program cetak;
Uses wincrt;
Var
I : Integer
Begin
For I:=1 to 5 Do Writeln (‘saya rajin belajar’);
End.
B. Perulangan negative
Adalah perulangan dengan penghitung dari besar ke kecil/pertambahan negative. Perulangan negative dapat dibentuk dengan menggunakan pernyataan For-DownTo- Do, dengan bentuk umum:
For variable-kontrol := nilai awal DownTo nilai akhir Do
Contoh perulangan negaif
Contoh mencetak angka 5 sampai dengan 1

Program cetak_menurun;
Uses wincrt;
Var
I= integer;
Begin
For I:=5 downto 1 do
Begin
Writeln(I);
End;
End.
C. Perulangan bersarang
Adalah perulangan yang berbeda di dalam perulangan yang lainya.
Contoh perulangan bersarang:
Contoh mencetak matrix:
11 12 13
21 22 23
31 32 33
41 42 43
51 52 53

Program cetak2;
Uses wicrt;
Var
I,J: integer;
Begin
For I:= to 5 Do
Begin
For J:= 1 to 3 Do
Begin
Write(I:8,J:3);
End;
Writeln;
End;
End.
2. Repeat – Until
Repeat until berfungsi hampir sama dengan While Do. Pada Repeat Until looping akan berhenti justru ketika kondisi berniali TRUE. Selain itu kondisi akan diuji pada akhir perulangan sehingga blok didalam perulangan akan dijalankan minimal satu kali walaupun kondisi yang ada masih FALSE. Repeat until digunakan untuk mengulang statement-statement(blok statement) sampai (until) kondisi yang diseleksi di until tidak terpenuhi.
Perbedaan perulangan repeat until dengan while Do terletak pada pengecekan kondisi. Jika pada pernyataan While Do kondisi di cek pada awal blok pernyataan yang harus diulang, sedangkan pada pernyataan repeat until kondisi di cek pada akhir blok pernyataan yang harus diulang. Perbedaab lainnya bila pernyataan While mengulang pernyataan selama kondisi masih terpenuhi sedangkan repeat until mengulang pernyataan selama kondisi belum terpenuhi. Bentuk umum pernyataan Repeat Until adalah sebagai berikut:
Repeat (pernyataan-pernyataan yang akan diulanng
Until (kondisi)

Contoh: program cetak 5 bilangan bulat pertama menggunakan repeat until
Program cetak;
Uses wincrt;
Var
I= Integer;
Begin
I:= 0;
Repeat
I:=I+1;
Writeln(I);
Until I=5;
End.


Repeat until tersarang adalah suatu perulangan repeat until yang satu berada didalam perulangan repeat until yang lainnya.
Contoh:
Program perulangan_repeat;
Var
I,J: Integer;
Begin
I:=0;
Repeat
I:= I+1;
J:=0;
Repeat
J:= J+1;
Writeln (I: 5, J:5);
Until I=3
Until J=3;
End.

3. Array
Merupakan tipe data terstruktur dimana didalamnya terdiri dari komponen-komponen yang mempunyai tipe data yang sama. Didalam suatu array jumlah komponen banyaknya adalah tetap. Didalam suatu array setiap komponen ditunjukan oleh suatu index yang unik. Index dari setiap komponen array menunjukan urutan data atau identitas yang mewakili data yang ada didalamnya.
Logika sederhananya array itu bisa disamakan dengan 2orang dengan nama yang sama didalam suatu komunitas, untuk membedakan antara nama yang satu atau dengan nama yang lain maka diberikan inisial tambahan untuk setiap nama.
Deklarasi array . didalam penulisan bahasa pemograman setiap penggunaan array harus dideklarasikan terlebih dahulu. Pendeklarasian array diawali dengan nama variable array diikuti dengan index array yang dituliskan didalam tanda “[..]”, diikuti dengan kata cadangan Of dan tipe data yang dibutuhkan.
Bentuk umum penulisan
Tanda_pengenal: array [..Tipe Index..] Of tipe data;
Contoh:
A : array [1…4] of integer;
B : array [1…5] of string;
C : array [1…10] of real;

ABC merupakan tanda pengenal/ nama variable dari array
1…4 merupakan tipe index dari array (menunjukan banyaknya data yang mampu disimpan)
Integer: menunjukan bahwa data yang di input berupa bilangan bulat

a) Array static adalah model pendeklarasian array dimana tipe data yang digunakan mempunyai nilai yang tetap. Nilai yang digunakan untuk menentukan jangakauan pada umumnya bernilai Integer.
Bentuk umum
Array [index type,…,index type] of base type

Index type menunjukan type data ordinal yang menunjukan batasan atau elemen Max terhadap seberapa besar variable tersebut menyimpan komponen.
Contoh:
Var arrayku: array [1….5] of char
Atau juga
Type
Jangkauan=1….5;
Var
Nilai: array [jangkauan] of integer
b) Array dinamis merupakan array yang tidak mempunyai suatu jangkauan/ukuran tetap. Tetapi ketika program dijalankan maka memory untuk suatu array dinamis diarelokasikan ketika kita menugaskan suatu nilai kepada array.
Bentuk umum
Array of base type
Contoh:
Var nilai: array of real;

Dari deklarasi tersebut nilai yang merupakan deklarasi array belum memperoleh nilai yang tetap, tetapi hanya diberikan batasan sebagai tipe data real. Untuk mendeklarasikan array tersebut kita harus menempatkan array didalam suatu memori.

Sumber : http://aditya-pangestu.blogspot.co.id/p/for-do-while-do-repeat-until-array.html